bismillah..
Baru saja selesai menonton film "Di bawah Lindungan Ka'bah". Bener-bener bikin 'mbrambang'.. atau mungkiin pada dasarnya aku yang cengeng.. hehehe :') Ah, ya. Mungkin, ini hanya film romansa yg berbalut islami, sperti KCB, ayat2 cinta, dll. Tentang kisah cinta beda strata yang tidak bisa bersatu di dunia hingga akhir, namun menyatu di dunia sana. Yeah, klasik, dikisahkan dg alur yg lumayan lambat tapi feel-nya dapet. Lalu, karna kisah cinta ala romi dan juli ini kah yg tlah membuatku menangis terisak..? bukan.. :) karna ini "banyak sisi". Mari, kita lihat dari sisi lain.. :)
Dikisahkan orang tua Zainab memiliki pekerja di rumahnya--seorang ibu-ibu--yang memiliki anak bernama Hamid. Sudah bisa ditebak, bahwa pasti kedua insan ini akan saling jatuh cinta. Ya, mereka saling cinta, namun sepanjang film tsb, sama sekali tak ada satupun dialog yang menyatakan bahwa mereka saling cinta. Perasaan mereka hanya digambarkan dengan kebersamaan - kebersamaan yang tidak mesra juga tidak intim, tetapi cukup hangat. Semisal, berhujan-hujan ria sepulang dari pertemuan yang tak terduga di pasar, sekedar berbincang dari balik pagar rumah Zainab, dll.
Di film ini, ada beberapa adegan yang sangat kusuka.
Pertama, ketika mereka berdua berdiri di pantai, dan Zainab menanyakan apa keinginan terbesar Hamid. Hamid menjawab, dia ingin pergi ke Mekah. Tentu saja ada raut kecewa di wajah Zainab, karna dia kira, dialah impian terbesar Hamid. Karna dia tahu, Hamid juga mencintainya. Sedangkan apakah impian Zainab? :) Yap. Betul. Zainab ingin agar bisa menikah dengan orang yang dia cintai dan mencintai dia. Namun disini, Zainab tidak menyebutkan nama 'Hamid'. Keinginan tersirat yang sungguh anggun.. :')
Kedua, ketika Hamid duduk berhadap-hadapan dg Ayah Zainab. Karna Ayah Zainab akan pergi ke Mekah beberapa hari lagi, beliau bertanya kepada Hamid, doa apa yang ingin dititipkan. Hamid menjawab, ingin didoakan agar bisa pergi ke Mekah seperti beliau. Bukan agar bisa menikah dg gadis yang dicintainya. Dan tentu saja kali ini, Zainab pun berwajah muram ketika mendengarnya dari jauh.
Ketiga, ketika Hamid telah memiliki sebungkus perhiasan emas warisan dari ibunya yg telah meninggal. Bukan rumah Zainab yang ia datangi lalu melamarnya, tapi Hamid lebih memilih untuk pergi ke Mekah tanpa bisa bertemu dengan Zainab.
--------oOo--oOo--------
Di scene yang pertama dan kedua, bisa saja Hamid berkata bahwa ia ingin bisa menikah dengan gadis pujaannya. Tapi kenapa dia tetap berucap ingin ke Mekah..? Ya, karna cintanya kepada Allah dan rindunya ke Mekah MELEBIHI rindu dan cintanya kepada Zainab. Cinta, sebuah rasa yang sedang menggebu-gebu di usianya yang masih muda, di usianya yang sudah pantas untuk menikah.
Di jaman seperti sekarang, dimana dunia lebih melenakan dibanding kenikmatan surga yg abadi, dimana urusan dunia lebih menyita waktu yg hanya ada 24 jam dibanding urusan akhirat, adakah pemuda seperti Hamid? Adakah? Semoga ada. Ah, tidak, pasti ada. Apakah dia..? atau dia yang lain..? atau bahkan kamu..? |
Yang pasti, aku sangat ingin bertemu dan mengenalmu wahai pemuda.. Aku rindu untuk mengenalmu lebih dekat.. Karna kamu mampu mewujudkan cintamu padaNya menjadi nyata. menjadi sebentuk gerak - gerik dan kata-kata, yang darinya memancar aura cinta dg warna-warni yg teramat sangat indah untukNya, rindu yang teramat sangat besar hingga rasa-rasanya, dadamu yang sudah bidang dan kokoh itu menjadi terasa sangat sempit dan lemah karna tak mampu lagi menampung rindu yang menyesak dan menyeruak. Karna dengan mengenalmu, dunia yang berkali-kali mampu membuatku menoleh padanya, menjadi tak berarti apa - apa. Mewujud menjadi sebusir pasir di telapak tanganku.
Mungkin hanya dengan menatapmu saja, airmataku kembali bisa berderai karna kagumku yang teramat sangat. Kau mampu mengalahkan keinginan - keinginan lain, dimana menikah sudah menjadi suatu keinginan yang mendesak/urgent di usia yang sekian, dimana pekerjaan adalah modal kebanyakan yang dilihat sang calon mertua untuk melamar anak gadisnya, dimana motor/mobil dan rumah adalah nilai plus nya walopun mengandalkan kredit, dimana BERHAJI adalah wajib HANYA bagi yang mampu saja. Tapi kau sebenar-benarnya sadar, bahwa MAMPU menurut Allah, bukanlah MAMPU dalam hal HARTA..
teruntuk dirimu, aku pinta temuilah aku segera. Dan buatlah aku kagum akan besarnya cinta dan rindumu untukNya.. dan pasti setelahnya, aku pasti akan mencintaimu karna Allah, inshaAllah.. :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar